Akhir-akhir ini dia tambah gokil, mungkin ditambah dampak samping persiapan interviunya untuk sebuah lapangan pekerjaan di Dallas. Ini merupakan peluang si Princy yang terakhir untuk bekerja di negeri Paman Sam ini.
"Ma..."
"Ya.."
Sang mama berantisipasi jikalau anak gadisnya yang ini punya ide baru untuk mengolah sesuatu di dapur. Yang didengar ibunda selanjutnya malah sebagai berikut.
"Susah, ya, nyari pacar?"
Setelah pulih dari kaget akan pertanyaan tersebut, sang mama pun bersabda,
"Makanya, badan itu lebih dikuruskan lagi..."
Setelah itu suasana kembali menjadi sunyi senyap, karena si Princy kembali berkutat dengan bahan interviunya. Dinginnya angin malam tidak berhasil menembus dinding dan pintu apartemen mungil kami, dan yang paling penting, cemilan-cemilan dengan aman tetap bertenger di kulkas dan di pantry.
"Kak..."
Si Princy tiba-tiba memecahkan keheningan.
"Ya..."
Saya berantisipasi kalo dia mempunyai ide tempat yang patut dikunjungi akhir minggu ini. Yang saya dengar malah pertanyaan serupa di atas.
"Susah, ya, nyari pacar?"
Pertanyaan retorik kah, Saudara-saudara? Saya menghimbau Anda untuk menjawabnya.
Tetapi untuk lebih membantu NY, adik saya tercinta, Anda dapat mengirimkan profil jomblo-jomblo berkualitas kepada saya (eh, ke dia langsung juga bisa, sih, hi hi hi). Syarat utama adalah berpenampilan menarik dan berke"pribadi"an--anda tahu kan yang NY maksud? Rumah pribadi, mobil pribadi, dll. J/k. NY anaknya tidak sedangkal itu, kok.
Cantik, kan, adik saya?
Kurang apa coba? Cantik, pinter masak, pinter dandan, punya gelar master dari sekolah terkemuka, lumayan anak Tuhan, dan sangat-sangat people person.
Saya harus berhenti mendeskripsikan dia, karena nanti dia keburu jadi tidak misterius dimata anda-anda sekalian. Ya yang jelas, NY itu dijamin nggak ngebosenin, deh.
Ditunggu kirimannya!
No comments:
Post a Comment